NONTONMotoGP - Race MotoGP San Marino di Sirkuit Misano seperti menjadi perjuangan untuk bertahan hidup untuk rider Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.
Memulai dari urutan kedelapan, El Diablo membuat start bagus sebelum akhirnya dapat menyalip salah satu pesaing dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022, Aleix Espargaro dari Aprilia Racing.
Sejak itu, ia menempati P5. Tetapi Quartararo tak bisa lagi mengimbangi lawan-lawan di depannya. Ia finis dengan gap lima detik di belakang bintang Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia, sang pemenang.
“Saya benar-benar sudah berada di batas maksimal. Saya agak frustrasi sepanjang balapan karena saya memberikan 100 persen dan tak bisa berjuang untuk posisi yang lebih baik,” katanya setelah race.
“Kami harus memeriksa apa yang menyebabkan itu pada akhirnya. Kecepatan saya hampir sama seperti saat latihan. Namun, menyalip pembalap lain tidak mungkin,” ujarnya menambahkan.
Lantas, apa yang menjadi masalah bagi Fabio Quartararo sepanjang balapan 27 lap di Misano? “Tidak ada problem, titik. Ketika saya berada di belakang Ducati, saya bisa mengerem dengan normal,".
“Saya merasa nyaman di motor, itu lucunya. Saya tidak buruk, tetapi hanya peringkat kelima. Bahkan, ketika saya sangat dekat dengan (Luca) Marini, saya tak mampu menyalip,” kata Quartararo mengeluhkan.
Kontras dengan dirinya, Bagnaia kembali tampil kuat. Start dari P5, ia berhasil menang lagi, untuk kali keempat beruntun. Namun, Quartararo tidak ingin panik meski keunggulannya kini hanya 30 poin.
“Saya tidak khawatir, tetapi juga tidak tenang. Usai balapan bagus, saya tertinggal 5 detik dari pemenang. Bukan posisi yang baik. Saya hanya lebih konsisten dari Pecco, soal kecepatan kami terlalu lambat,” ucap Quartararo.
“(Selanjutnya) Aragon akan sangat sulit. Namun kemudian datang Jepang, Thailand dan lainnya. Sudah lama tidak ke sana. Semoga kami bisa mengejutkan.
“Saya melakukan pekerjaan dengan baik, saya sudah mencapai batas dan kecepatannya bagus. Sayangnya tidak cukup. Kami tidak bisa melawan dengan itu, motor kami sudah pada batasnya,” tutur Quartararo.