NONTON MotoGP - Pabrikan Honda mulai melakukan tes MotoGP 2023 di sirkuit Jerez Spanyol, Tim uji coba dan pengembangan Honda yang baru saja diperkuat Ramon Aurín, memulai debutnya dengan dua hari tes. Mereka memanfaatkan tes tim-tim WSBK juga untuk menguji RC213V 2023.
Sayangnya, momen pengujian dinilai kurang tepat. Test rider Repsol Honda Stefan Bradl mengeluhkan minimnya hasil karena suhu udara dingin.
"Kami mampu menyelesaikan seratus lap, tapi itu bukan tes yang sangat relevan karena kami tidak bisa melaju cepat sebab ban tidak berfungsi dalam kondisi dingin seperti itu. Temperatur lingkungannya tidak melebihi 10 atau 12 derajat," ucap Bradl mengakui di media Jerman.
"Kami telah menggunakan kompon ban yang sama dengan yang digunakan saat Grand Prix, pada Mei, ketika temperatur di atas 30 derajat.
"Tes ini sangat terbatas karena cuaca dingin, semuanya berjalan dengan baik tetapi kondisinya tidak bagus, terutama pada hari kedua, dengan banyak angin dan lebih dingin. Saat itu berawan dan dalam kondisi seperti itu, kompon tidak bekerja secara ideal. Itu sulit," ujarnya menambahkan.
Meski begitu, para pebalap WSBK berhasil melaju dengan cepat, dengan catatan waktu terbaik di lintasan, tentunya dengan ban yang lebih cocok untuk kondisi tersebut.
Dalam tes Jerez, manajer teknis HRC yang baru, Ken Kawauchi, juga memulai debutnya. Ia akan mencoba menyumbangkan metode langkah kecilnya yang sukses di Suzuki.
"Anda tidak akan melihat dari luar bahwa motor telah berubah total, itu tidak mungkin dalam waktu singkat. Anda harus realistis dan memastikan tidak ada yang terlewatkan," kata Bradl.
"Kami mencoba menyelesaikan satu demi satu masalah dan dengan demikian meningkatkan keseluruhan paket, tetapi tidak hanya di satu area, kami harus menyatukan semua bagian."
Pada akhirnya, Honda tidak bisa mengambil kesimpulan besar dari dua hari tes itu. Mereka harus mengonfirmasi ulang dalam tes pramusim di Sirkuit Sepang. Shakedown pada 5-7 Februari dan tes untuk pembalap MotoGP 10-12 Februari nanti.
"Dengan temperatur yang rendah, di bawah 12 derajat, udara di sini mengandung banyak oksigen. Kondisi di Sepang, dengan suhu 35 derajat, kelembaban dan panas yang tinggi, akan sangat berbeda,” ucap Bradl.
“Kami telah menguji suku cadang baru dan mengklasifikasikannya sehingga kami dapat mengujinya lagi. Sekali lagi di Malaysia, kami tidak mengesampingkan apa pun karena kami harus menguji dan mengkonfirmasi semuanya lagi."
"Dengan dinginnya pagi hari, kami mengambil kesempatan untuk berlatih start, melakukan putaran lambat, yang mendinginkan ban dan menyebabkan saya terjatuh di tikungan ke-3. Itu adalah kecelakaan kecil, tidak ada yang rusak, tapi itu mengganggu,” tutur Stefan Bradl.